Diberdayakan oleh Blogger.

Upacara Adat Dan Lagu Daerah Kalimantan Selatan

Aruh Ganal merupakan upacara adat dimana terhimpun masyarakat Banjar diperantauan untuk merumuskan langkah dan kebijaksanaan membangun Banua Banjar.

Bagandut, Bamulut, Madihin, Musih Kintung adalah merupakan kesenian daerah yang menceritakan tentang kehidupan raja-raja Banjar.

Batimung merupakan upacara adat pengantin Banjar untuk membersihkan badan (semacam sauna). Mandi-mandi adalah acara adat suku Banjar bagi perempuan yang hamil pertama usia 7 bulan.

Badudus merupakan upacara adat berupa mandi bagi keturunan raja Banjar yang akan melangsungkan perkawinan.

Mapan retasi adalah upacara adat suku Bugis sebagai tanda syukur agar hasil panen ikan tahun berikut lebih baik.

Balian merupakan upacara adat yang dilakukan suku Dayak bila mengalami musibah besar seperti kematian dan penyembuhan sakit.
 Filsafat hidup masyarakat setempat :

Badingsanak  artinya etika kehidupan sehari-hari yang rnenunjukkan kesatuan hubungan kekeluargaan.
Pewarangan  artinya antara orang tua pihak suami atau istri.
Ipar  artinya Saudara suami atau istri.
Maruwai  artinya keluarga pihak suami dan istri.
Masyarakat Banjar maupun Kalimantan Selatan menghendaki adanya musyawarah untuk mufakat dalam merumuskan kebijakan dengan motto :
Lamun Tanah Banyu Kahada dilincai Urang, Jangan Bacakut Papadaanartinya jika tanah air tidak ingin dijajah orang, jangan bertengkar diantara kita.
Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan masyarakat mengenal motto :
Haram Manyarah, Waja Sampai Kaputing, artinya perjuangan yang tidak mengenal menyerah, dengan tekad baja hingga akhir.
Badalas Pagat Urat Gulu, Amun Manyarah Kahada, artinya biar putus urat leher, tidak akan pernah menyerah.

LAGU DAERAH KALIMANTAN SELATAN

Saat ini sangat sulit menemukan lagu-lagu daerah, terkhusus lagu daerah Kalimantan Selatan.Mungkin karena termakan oleh jaman jadi beberapa lagu daerah ini terlupakan,tetapi ada beberapa yang masih sering disajikan.Berikut lagu daerah dari Kalimantan Selatan :


  • Lagu Paris Barantai
Wayah pang sudah hari baganti musim
Wayah pang sudah
Kotabaru gunungnya Bamega
Bamega umbak manampur di sala karang
Umbak manampur di sala karang
Batamu lawanlah adinda
Adinda iman di dada rasa malayang
Iman di dada rasa malayang
Pisang silat tanamlah babaris
Babaris tabang pang bamban kuhalangakan
Tabang pang bamban kuhalangakan
Bahalat gununglah babaris
Babaris hatiku dandam kusalangakan
Hatiku dandam kusalangakan
Burung binti batiti di batang
Di batang si batang buluh kuning manggading
Si batang buluh kuning manggading
Kacilangan lampulah di kapal
Di kapal anak Walanda main komidi
Anak Walanda main komidi
Malam tadi bamimpilah datang
Rasa datang rasa bapaluk lawan si ading
Rasa bapaluk lawan si ading
Kasiangan guringlah sabantal
Sabantal tangan ka dada hidung ka pipi
Tangan ka dada hidung ka pipi

  • Lagu Ampar-Ampar Pisang
Ampar-ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi, dihurung bari-bari 2x
Masak sabigi, dihurung bari-bari 2x

Manggalepak, manggalepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api,
apinya kakurupan
Bengkok dimakan api,
apinya kakurupan
Nang mana batis kutung, dikitip bidawang 2x

Jari kaki sintak, dahuluakan masak 2x

Ampar-ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi, dihurung bari-bari 2x
Masak sabigi, dihurung bari-bari 2x

Mangga ricak, mangga ricak
Patah kayu bengkok
Tanduk sapi, tanduk sapi, kulibir bawang 2x

  • Lagu Saputangan Bapuncu Ampat
Saputangan babuncu ampat
Sabuncunya dimakan api
Dimakan api

Tabang bamban jangan diparit
'Mun diparit buang ka sumur
Buang ka sumur

Luka nang di tangan
Kawan dibabat
Luka nang di hati
Hancur sakali

Rindang pang dandam
Jangan diharit
Lamun diharit

Mambawa umur

Sumber:http://macam2budayaindonesia.blogspot.com/2014/01/lagu-daerah-kalimantan-selatan.html

Tari Baksa Kembang

Tari Baksa Kembang

Tari Baksa Kembang termasuk jenis tari klasik, yang hidup dan berkembang di keraton Banjar, yang ditarikan oleh putri-putri keraton. Lambat laun tarian ini menyebar ke rakyat Banjar dengan penarinya galuh-galuh Banjar. Tarian ini dipertunjukkan untuk menghibur keluarga keraton dan menyambut tamu agung seperti raja atau pangeran . Setelah tarian ini memasyarakat di Tanah Banjar, berfungsi untuk menyambut tamu pejabat-pejabat negara dalam perayaan hari-hari besar daerah atau nasional. Disamping itu pula tarian Baksa Kembang dipertunjukkan pada perayaan pengantin Banjar atau hajatan misalnya tuan rumah mengadakan selamatan. Tarian ini memakai hand propertis sepasang kembang Bogam yaitu rangkaian kembang mawar, melati, kantil dan kenanga. Kembang bogan ini akan dihadiahkan kepada tamu pejabat dan isteri, setelah taraian ini selesai ditarikan. Sebagai gambaran ringkas, tarian ini menggambarkan putri-putri remaja yang cantik sedang bermain-main di taman bunga. Mereka memetik beberapa bunga kemudian dirangkai menjadi kembang bogam kemudian kembang bogam ini mereka bawa bergembira ria sambil menari dengan gemulai. Tari Baksa Kembang memakai Mahkota bernama Gajah Gemuling yang ditatah oleh kembang goyang, sepasang kembang bogam ukuran kecil yang diletakkan pada mahkota dan seuntai anyaman dari daun kelapa muda bernama halilipan. Tari Baksa Kembang biasanya ditarikan oleh sejumlah hitungan ganjil misalnya satu orang, tiga orang, lima orang dan seterusnya. Dan tarian ini diiringi seperangkat tetabuhan atau gamelan dengan irama lagu yang sudah baku yaitu lagu Ayakan dan Janklong atau Kambang Muni. Tarian Baksa Kembang ini di dalam masyarakat Banjar ada beberapa versi , ini terjadi setiap keturunan mempunya gaya tersendiri namun masih satu ciri khas sebagai tarian Baksa Kembang, seperti Lagureh, Tapung Tali, Kijik, Jumanang. Pada tahun 1990-an, Taman Budaya Kalimantan Selatan berinisiaf mengumpul pelatih-pelatih tari Baksa Kembang dari segala versi untuk menjadikan satu Tari Baksa Kembang yang baku. Setelah ada kesepakatan, maka diadakanlah workshoup Tari Baksa Kembanag dengan pesertanya perwakilan dari daerah Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan. Walau pun masih ada yang menarikan Tari Baksa Kembang versi yang ada namun hanya berkisar pada keluarga atau lokal, tetapi dalam lomba, festival atau misi kesenian keluar dari Kalimantan Selatan harus menarikan tarian yang sudah dibakukan.******

*** Arsyad Indradi
Ketua/Pelatih "Galuh Marikit Dance Gruop " Banjarbaru







Sumber:http://wwwputramuarabarito.blogspot.com/

Seni Budaya

Seni Budaya

Budaya dan tradisi orang Banjar adalah hasil asimilasi selama berabad-abad. Budaya tersebut dipengaruhi oleh kepercayaan Islam yang dibawa oleh pedagang Arab dan Persia.
Budaya Banjar dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat Banjar khususnya dalam bentuk kesenian, tarian, musik, pakaian, permainan dan upacara tradisional.
Adat istiadat Banjar yang melekat dengan kehidupan sosial warga masyarakat yang bercirikan Islam terus terjaga dan dipertahankan, nampak dari aktivitas kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini dapat juga disaksikan melalui berbagai pentas kesenian Banjar yang sering ditampilkan dalam acara-acara resmi, seperti tari-tarian dan lagu Banjar. Demikian pula upacara adat khas Banjar yang biasanya dilaksanakan dalam rangka perkawinan, kelahiran, ataupun peringatan   terhadap peristiwa penting lainnya. Dari banyaknya ragam kesenian tersebut yang terkenal adalah:
  • Madihin
  • Mamanda
  • Japen
  • Balamut
  • Hadrah
  • Musik panting
  • Upacara Maarak Penganten
  • Bamandi-mandi
  • Maayun Anak
Kesemuanya itu adalah kekayaan budaya yang sangat menarik

Tarian tradisional yang biasa ditampilkan pada upacara Tradisional seperti: tari "Baksa Kambang", "Baksa Lilin", "Kula Gepang", "Maiwak", dan lain-lain. Ada sekitar 76 Jenis tarian. Tari tradisional biasanya diiringi oleh alat musik tradisional seperti: babun, gambang, aron, salantang, kedernong, gong, suling, rehab dan dan lain-lain.

MADIHIN

Seni Madihin adalah suguhan pentas monolog oleh satu atau dua orang seniman tradisional yang merangkai syair  dan pantun diiringi dengan musik gendang khas Banjar. Sajian materi  seni ini biasanya melemparkan sindiran – sindiran dan pesan sosial dan moral dengan kosa kata yang menggelitik dan lucu.

MAMANDA

Seni Mamanda merupakan seni pentas teater tradisional Banjar. Menceritakan kisah-kisah kehidupan masyarakat perjuangan kemerdekaan serta kritik sosial dan politik yang berkembang.

MUSIK PANTING

Seni Musik Panting adalah paduan antara berbagai alat musik seperti Babun, Panting, Biola, Gong, yang menghasilkan irama khas, biasanya mengiringi lagu-lagu tradisional Banjar yang dinyanyikan, atau mengiringi tarian tradisional. Istilah panting  diambil dari salah satu jenis alat musik utamanya Panting, yaitu alat musik petik yang mirip dengan Gitar Gambus berukuran kecil.

KERAJINAN

Salah satu yang manjadi daya tarik pengunjung Kota Banjarmasin adalah berbagai macam kerajinan tangan dan cinderamata yang ada di kota ini. Kerajinan tangan yang ada di Kota Banjarmasin bukan hanya dihasilkan oleh penduduk Kota Banjarmasin, tetapi juga dari kota dan kabupaten lain di Kalimantan Selatan, sehingga dengan datang ke Banjarmasin wiastawan dapat mengenal  beragam kerajinan khas yang dihasilkan rakyat Kalimantan Selatan.
Terdapat beragam jenis kerajinan tangan yang  dihasilkan industri-industri kecil rumah tangga mulai dari batu-batuan permata hingga berbagai bentuk aksesoris  dan peralatan rumah tangga khas Banjar, suku asli Kalimantan Selatan. Kerajinan Tangan yang dihasilkan warga Kota Banjarmasin sendiri diantaranya berupa kain Sasirangan yang memiliki kombinasi warna dan tekstur sangan khas. Keindahan sasirangan sudah dikenal secara nasional, sebagai salah satu bahan busana pria dan  wanita.
Kerajinan khas lainnya adalah air guci, yaitu jenis sulaman khas banjar. Peralatan dan perabot rumah tangga yang terbuat dari bahan rotan seperti lampit atau tikar, tas, pas bunga dan bentuk-bentuk lainnya.  Selain kerajinan yang berupa peralatan dan aksesoris, di Kota ini bisa didapatkan berbagai ramuan tradisional yang bahannya diperoleh dari pedalaman kalimantan, seperti pasak bumi yang sudah sangat terkenal di manca negara. Semua kerajinan tangan ini sangat menarik untuk dibawa sebagai oleh-oleh dari Kota Banjarmasin.
Sumber:http://www.banjarmasinkota.go.id/

Seni Budaya Banjarmasin

Seni Budaya KalSel


S
eni tradisional Banjar adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suku Banjar. Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Tradisi adalah bagian dari tradisional namun bisa musnah karena ketidamauan masyarakat untuk mengikuti tradisi tersebut.
Kultur budaya yang berkembang di Banjarmasin sangat banyak hubungannya dengan sungai, rawa dan danau, disamping pegunungan. Tumbuhan dan binatang yang menghuni daerah ini sangat banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan mereka. Kebutuhan hidup mereka yang mendiami wilayah ini dengan memanfaatkan alam lingkungan dengan hasil benda-benda budaya yang disesuaikan. hampir segenap kehidupan mereka serba relegius. Disamping itu, masyarakatnya juga agraris, pedagang dengan dukungan teknologi yang sebagian besar masih tradisional.

Seni Budaya Banjarmasin
Kultur budaya yang berkembang di Banjarmasin sangat banyak hubungannya dengan sungai, rawa dan danau, disamping pegunungan. Tumbuhan dan binatang yang menghuni daerah ini sangat banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan mereka. Kebutuhan hidup mereka yang mendiami wilayah ini dengan memanfaatkan alam lingkungan dengan hasil benda-benda budaya yang disesuaikan. hampir segenap kehidupan mereka serba relegius. Disamping itu, masyarakatnya juga agraris, pedagang dengan dukungan teknologi yang sebagian besar masih tradisional.
Ikatan kekerabatanmulai longgar dibanding dengan masa yang lalu, orientasi kehidupan kekerabatan lebih mengarah kepada intelektual dan keagamaan. Emosi keagamaan masih jelas nampak pada kehidupan seluruh suku bangsa yang berada di Kalimantan Selatan.
Urang Banjar mengembangkan sistem budaya, sistem sosial dan material budaya yang berkaitan dengan relegi, melalui berbagai proses adaptasi, akulturasi dan assimilasi. Sehingga nampak terjadinya pembauran dalam aspek-aspek budaya. Meskipun demikian pandangan atau pengaruh Islam lebih dominan dalam kehidupan budaya Banjar, hampir identik dengan Islam, terutama sekali dengan pandangan yang berkaitan dengan ke Tuhanan (Tauhid), meskipun dalam kehidupan sehari-hari masih ada unsur budaya asal, Hindu dan Budha.
Seni ukir dan arsitektur tradisional Banjar nampak sekali pembauran budaya, demikian pula alat rumah tangga, transport, Tari, Nyayian dsb.
Masyarakat Banjar telah mengenal berbagai jenis dan bentuk kesenian, baik Seni Klasik, Seni Rakyat, maupun Seni Religius Kesenian yang menjadi milik masyarakat Banjar seperti :

Teater Tradisi / Teater Rakyat
Antara lain Mamanda, Madihin, Wayang Gung, Abdul Mulk Loba, Kuda Gepang, Cerita Damarwulan, Tantayungan, Wayang Kulit, Teater Tutur.
Seni Musik
Antara lain Kuriding, Karung-karung Panting, Kintunglit, Bumbung, Suling Bambu, Musik Tiup, Salung Ulin, Kateng Kupak.
Sinoman Hadrah dan Rudat
Sinoman Hadrah dan Rudat bersumber daripada budaya yang dibawa oleh pedagang dan penda'wah Islam dari Arab dan Parsi dan berkembang campur menjadi kebudayaan pada masyarakat pantai pesisir Kalimantan Selatan hingga Timur.
Seni Tari
a. Tari Tradisi : Balian, Gantar, Bakanjar, Babangai
b. Tari Klasik : Baksa Kambang, Topeng, Radap Rahayu
c. Tari Rakyat : Japin Sisit, Tirik Lalan, Gambut, Kuda Gepang, Rudat dll
Seni Sastra
Antara lain Kuriding, Karung-karung Panting, Kintunglit, Bumbung, Suling Bambu, Musik Tiup, Salung Ulin, Kateng Kupak.
a. Syair : Hikayat, Sejarah, Keagamaan
b. Pantun : Biasa, Kilat, Bakait
Seni Rupa
Antara lain Ornamen, Topeng dan Patung
Keterampilan
Maayam dinding palupuh, maulah atap, wantilan, maulah gula habang, maulah dodol kandangan, maulah apam barabai, maulah sasapu ijuk, manggangan, maulah wadai, maulah urung katupat, maaym janur banjar, dll.

Upacara Adat Maccera Tasi Dan Peninggalan Sejarah Provinsi Kalimantan Selatan

Budaya di Kalimantan Selatan - Upacara Adat Maccera Tasi

BY ADE MUHLIS , AT 09.39
Salah satu upacara budaya di Kalimantan Selatan yaitu Upacara Adat Maccera Tasi. Upacara Adat Maccera Tasi adalah sebuah upacara tradisional dalam masyarakat nelayan yang ada di Kalimantan Selatan. Upacara ini sudah ada sejak berabad-abad lama dan tetap dilakukan hingga sekarang secara turun temurun dalam kurun waktu setahun sekali. Dalam upacara ini, akan dilakukan penyembelihan hewan seperti kambing, ayam, atau kerbau di kawasan pantai. Lalu darah dari hewan tersebut akan dialirkan atau dilarungkan menuju ke laut. Tujuannya adalah memberikan darah untuk kehidupan yang ada di laut sehingga mereka akan mendapatkan rezeki yang berlimpah dari laut. Meskipun tradisi ini hampir sama dengan tradisi di daerah lain, tapi upacara ini memiliki hiburan tersendiri bagi masyarakat setempat. Sebelum dilakukan upacara ini, dilakukan dulu upacara lain yaitu Tampung Tawar. Upacara ini dilakukan untuk memohon berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Hari selanjutnya, dilakukan pelepasan perahu Barang yang membawa beberapa persembahan. Sesembahan ini dilepas ke laut secara beramai-ramai baik itu oleh suku Mandar, Bugis, maupun Banjar. Seluruh prosesi upacara ini melambangkan adanya keeratan serta kekeluargaan antar masyarakat. Selain upacara adat ini, biasanya akan diadakan juga hiburan kesenian daerah seperti hadrah, atraksi pencak silat, ataupun musik tradisional. Ada juga atraksi-atraksi lain seperti atraksi meniti tali yang dilakukan oleh suku Bajau.

Indonesia adalah negeri yang begitu luas dengan latar belakang budaya yang sangat kuat. Masing-masing wilayah mempunyai bermacam adat, seni budaya yang berbeda-beda. Kalimantan Selatan adalah satunya, di provinsi ini tersimpan beragam seni budaya dan beragam peninggalan sejarah lainnya.
Seni Budaya Dan Peinggalan Sejarah Provinsi Kalimantan Selatan
Rumah Banjar/ pariwisatajbr.blogspot.com
Dari sumber data di web portal Provinsi Kalimantan Selatan, berikut ini beberapa seni budaya dan peninggalan sejarah dari di Provinsi Kalimantan Selatan:

Tarian tradisional
Tari dari Kalimantan Selatan secara garis besarnya adalah dari adat budaya etnis Banjar dan etnis Dayak. Tari Banjar berkembang sejak masa Kesultanan Banjar dan dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Melayu, misalnya Tari Japin dan Tari Baksa Kembang.

Rumah Adat
Rumat adat Kalimantan Selatan, khususnya dari etnis Banjar adalah Rumah Banjar dan ikon utamanya adalah Bubungan Tinggi.
Untuk kesenian, musik dan jenis tarian yang menjadi ciri khas provinsi Kalimantan Selatan, diantaranya adalah:

Seni Karawitan
  • Gamelan Banjar
  • Musik Panting (suku Banjar)
  • Musik Kangkurung/Kukurung (suku Dayak Bukit)
  • Musik Bumbung
  • Musik Kintung
  • Musik Kangkanong
  • Musik Salung
  • Musik Suling
  • Musik Bamban
  • Musik Masukkiri (suku Bugis)
Teater tradisional dan wayang
  • Mamanda (teater tradisional suku Banjar)
  • Lamut (suku Banjar)
  • Madihin (suku Banjar)
  • Wayang Kulit Banjar (suku Banjar)
  • Wayang Gung (wayang orang suku Banjar)
  • Balian(suku Dayak Bukit)
Tarian suku Banjar:
  • Baksa Kambang
  • Radap Rahayu
  • Kuda Gepang
Tarian suku Dayak Bukit:
  • Tari Tandik Balian
  • Tari Babangsai (tarian ritual, penari wanita)
  • Tari Kanjar (tarian ritual, penari pria)
Lagu Daerah suku Banjar antara lain:
  • Ampar-ampar Pisang
  • Sapu Tangan Babuncu Ampat
  • Paris Barantai
Rumah Adat
  • Rumah Adat Suku Banjar disebut Rumah Bubungan Tinggi
  • Rumah Adat Suku Dayak Bukit disebut Balai
Demikian beberapa contoh seni budaya dan peningalan sejarah provinsi Kalimantan Selatan. Selain apa yang tertulis diatas, saya percaya masih banyak seni budaya dan peninggalan sejarah lainnya dari provinsi Kalimantan Selatan. Semoga bermanfaat.

Sumber:http://www.negeripesona.com/

- Copyright © Seni Budaya Kalimantan Selatan - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -